Indonesia,Australia,dan Cybercrime Oleh Muhammad Aryaputra
Image by lutfikholis,blogspot.com
Seperti yang telah diketahui , Indonesia dan Australia memiliki hubungan yang "unik" ,banyak hal yang membuat kedua negara ini dapat disebut sebagai tetangga "harmonis", namun disaat yang bersamaan juga dikatakan sebagai tetangga yang saling "membunuh".
Chemistry yang rancu ini bukan saja terjadi pada dunia nyata,namun juga merembet ke dunia maya.Tak perlu pusing mencari contoh, isu penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pemerintah Indonesia pada tahun 2014 menjadi kasus nyata bahwa kedua negara ini sering berkonfrontasi dalam banyak kesempatan.The Sydney Morning Herald, mempublikasikan aksi spionase pemerintah dari Negara Kanguru tersebut terhadap Indonesia, kondisi kedua negara menjadi memanas. Masalah ini diperparah dengan serangan defacing, spoofing dan hacking yang mengatasnamakan Anynomous Australia.
Tentu saja peristiwa ini menyulut kemarahan berbagai pihak di Tanah Air, termasuk para peretas Indonesia. Banyak kelompok maupun individu peretas Indonesia yang melawan balik aksi Australia dengan menyerang berbagai situs-situs mereka dengan sikap yang sama. Hasilnya, ratusan website negeri kangguru pun "rontok" akibat serangan tersebut.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut,sepertinya hanya satu yang dapat diambil sebagai hikmah, bahwa menguasai suatu teknologi adalah sesuatu yang mutlak untuk dilakukan, karena bukan saja bertujuan untuk melindungi masyarakat Indonesia, namun juga untuk menjaga harkat dan martabat bangsa. Perang Siber bisa terjadi kapan saja,untuk itu pemerintah wajib melakukan pertahanan diri untuk meminimalisir kerugian yang dapat terjadi sembari memberikan edukasi kepada warganya untuk selalu melek teknologi serta selalu sadar bahwa sekarang, ancaman bukan hanya datang dari dunia nyata, namun juga bisa muncul dari dunia maya.
PENULIS: Muhammad Aryaputra / 1201190308
Komentar
Posting Komentar